Cari Sesuatu Tentang Bali Disini
15 July 2011
Tempat Wisata menarik Di Bali - Tampak Siring
Sejarah Tampak Siring
Tampaksiring adalah sebuah kota kecil yang memiliki monument tua yang paling mengesankan di Bali, disini juga terdapat sebuah pura besar yang penting serta tempat pemandian umum, Tampaksiring adalah tempat persinggahan bagi wisatawan dari Ubud yang akan ke Danau Batur.Kawasan Tampak Siring sudah sangat populer, terutama karena presiden pertama RI - Soekarno, mendirikan Istana Negara yang lokasinya berdekatan dengan Pura Tirta Empul. Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu tampak (yang bermakna 'telapak ') dan siring (yang bermakna 'miring'). Menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas telapak kaki seorang Raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, tetapi bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Sebagai akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan balatentaranya untuk menghacurkannya. Namun, Mayadenawa berlari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap agar para pengejarnya tidak mengenali bahwa jejak yang ditinggalkannya itu adalah jejak manusia, yaitu jejak Mayadenawa.Usaha Mayadenawa gagal. Akhirnya ia ditangkap oleh para pengejarnya. Namun, sebelum itu, dengan sisa-sisa kesaktiannya ia berhasil menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian bagi para pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air ciptannya itu. Batara Indra pun menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun tersebut. Air Penawar racun itu diberi nama Tirta Empul (yang bermakna 'airsuci'). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa denagn berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring. Tampaksiring memiliki beberapa obyek wisata yang sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara maupun domestic, adapun obyek tersebut adalah : Dikalangan wisatawan domestik kecamatan dengan 8 desa ini tersohor karena ada istana presiden. Namun sesungguhnya, kecamatan dengan luas 42,63 Km persegi ini banyak memiliki obyek-obyek wisata yang sudah terkenal di seluruh dunia. Seperti Gunung kawi, Pura Tirta Empul dan banyak lagi situs-situs peninggalan sejarah hingga ke wilayah selatan.
Mitologi ini mungkin ada hubungannya dengan kedatangan raja Majapahit ke Bali. Ekspedisi Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit yang datang ke Bali pada tahun 1314 digambarkan sebagai Dewa Indra, sedangkan Sri Astasura Bhumi Banten yang memerintah dan berkedudukan di Bedulu digambarkan sebagai raja Mayadenawa. Menurut cerita rakyat setempat, mitologi Mayadenawa juga dihubungkan dengan hari raya Galungan, hari terbesar umat Hindu di Bali. Galungan adalah lambang perjuangan antara kebenaran melawan kejahatan.
Bertepatan dengan hari raya Galungan semua barong sakral dari desa-desa yang ada di wilayah kabupaten Gianyar dimandikan dengan air suci Tirta Empul. Barong adalah lambang dari kebaikan. Hingga sekarang, banyak pengunjung Pura Tirta Empul mengambil air salah satu pancuran di sana dengan keyakinan bahwa air tersebut dapat membuat mereka sehat dan awet muda.
Akses
Tampaksiring berjarak sekitar 41 kilometer dari Kuta. Sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil berkecepatan normal. Jalan menuju obyek wisata ini sangat bagus. Terlebih obyek ini berdekatan dengan istana negera. Kamu dapat menjangkau obyek ini dengan mudah.
Harga Tiket
Sekitar Rp 6 ribu per orang.
Pasar Seni
Di depan pura Tirta Empul terdapat pelataran parkir yang sangat luas. Di dekat pelataran tersebut terdapat pasar seni yang menjual beraneka barang kerajinan dan baju-baju bermotif dan bercorak Bali. Selalulah menawar jika kamu hendak membeli sesuatu. Mungkin kamu akan mendapat setengah dari harga barang yang ditawarkan pertama kali.
Foto - Foto Tampak Siring Tirta Empul