Dibukanya Rumah Topeng dan Wayang di Banjar Tengkulak Tengah makin mengukuhkan Kabupaten Gianyar sebagai obyek wisata seni terlengkap di Bali.
Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma di Dusun Adat Tengkulak Tengah, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, itu mulai dibuka pada Sabtu (20/7/2013) yang bertepatan dengan rituan Tumpek Wayang bagi umat Hindu di Bali.
"Peresmiannya bertepatan dengan Tumpek Wayang karena hari baik bagi wayang. Makanya pula semua koleksi wayang kami upacarai," kata Direktur Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, Agustinus Prayitno, di Gianyar, Minggu (21/7/2013).
Dalam peresmian itu Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata menancapkan "kayon" sekaligus membuka secara simbolis Festival Wayang Internasional (Bali Puppetry Festival and Seminar) pada 22-27 September mendatang.
Perajin patung menyelesaikan pembuatan patung dari batu padas di Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Minggu (8/5/2011). Batubulan dan Singapadu di Kecamatan Sukawati menjadi sentra pembuatan patung khususnya dari bahan campuran semen dan batu paras serta batu padas. Patung-patung tersebut diekspor hingga ke mancanegara.
Peresmian dihadiri sejumlah seniman, salah satunya dalang Made Sija mementaskan wayang Sapuh Leger. Pementasan wayang lemah ini terkait dengan hari baik wayang pada Hari Tumpek Wayang sekaligus rangkaian upacara ruwatan bagi mereka yang lahir pada hari Sabtu Kliwon.
Acara juga dimeriahkan dengan pementasan dalang cilik Made Georgiana Triwinadi (15) Banjar Tegallinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, dengan judul "Arjuna Tapa".
"Tentu saja Rumah Topeng dan Wayang ini membuat Gianyar makin dikenal dunia sebagai obyek wisata seni," kata Anak Agung Gde Agung Bharata.
Bupati Gianyar menganggap rumah tersebut bagian dari upaya pelestarian kesenian wayang yang dari generasi ke generasi makin berkurang peminatnya. Di rumah tersebut tersimpan 1.300 topeng dan 5.700 wayang berasal dari pelosok Tanah Air dan mancanegara.
Bocah mengenakan topeng dan baju adat Bali saat menyambut pelari BII Maybank Bali Marathon 2013 di Desa Saba, Kelurahan Belahbatuh, Gianyar, Bali, Minggu (16/6/2013).
Koleksi dipajang pada sembilan bangunan utama yang berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare. "Selain untuk tujuan pariwisata, rumah ini juga sebagai upaya pelestarian, pendidikan, hiburan, dan pengembangan seni topeng dan wayang," kata Prayitno menambahkan.
Festival Wayang Internasional itu diikuti beberapa negara, di antaranya Jepang, Iran, Malaysia, Filipina, China, India, dan Thailand. Dari dalam negeri ada Wayang Golek (Betawi), Wayang Beber (Wonosari), Wayang Potehi (Semarang), Wayang Kancil (Jawa Tengah), Wayang Kulit Bali (Wayan Sidia), Wayang Kampung Sebelah (Ki Jeliteng), dan Wayang Sasak (Lombok).